Kabupaten Tangerang, – Puluhan proyek sanitasi yang tersebar di wilayah Kecamatan Cisoka disorot publik. Sebanyak 48 titik pembangunan fasilitas sanitasi diduga menggunakan biopil (biofilter septic tank) yang tidak memenuhi standar teknis, Rabu 6 Agustus 2025.
Informasi ini mencuat setelah sejumlah warga dan pemerhati lingkungan melaporkan adanya ketidaksesuaian pada spesifikasi material yang digunakan di lapangan. Mereka menduga, kualitas biopil yang digunakan lebih rendah dari ketentuan yang semestinya digunakan dalam proyek sanitasi pemerintah.
“Secara kasat mata, bentuk dan bobot biopil yang dipasang di beberapa titik sangat mencurigakan. Kami khawatir ini akan berdampak pada kualitas sanitasi jangka panjang,” ujar salah satu warga Cisoka yang enggan disebutkan namanya,
Selain dari segi kualitas, proses pemasangan di beberapa lokasi juga dinilai tidak memenuhi prosedur standar teknis. Warga menilai pelaksanaan proyek terkesan terburu-buru dan minim pengawasan dari instansi terkait.
Masyarakat berharap aparat pengawas, termasuk inspektorat daerah dan aparat penegak hukum, turun tangan menyelidiki dugaan penggunaan material di bawah standar ini.
Aktivis lingkungan dan LSM di wilayah Cisoka mendorong agar pihak berwenang segera melakukan audit lapangan terhadap seluruh titik proyek. Mereka menekankan pentingnya memastikan bahwa fasilitas sanitasi yang dibangun benar-benar aman dan berfungsi maksimal bagi masyarakat.
“Kita tidak ingin masyarakat dirugikan dua kali. Sudah dananya besar, tapi hasilnya justru tidak bisa digunakan secara optimal,” kata seorang aktivis yang terlibat dalam pemantauan proyek sanitasi di daerah tersebut.
Proyek sanitasi ini diduga merupakan bagian dari program peningkatan akses sanitasi berbasis masyarakat yang dananya bersumber dari APBD atau dana pusat. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun dari Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemukiman Kabupaten Tangerang.
Reporter: Acong fmc