-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Kunjungan Polri ke Pulau Komodo: Fokus Keamanan Wisatawan

Kamis, 17 Juli 2025 | 21.25 WIB Last Updated 2025-07-17T14:29:04Z


Pulau Komodo, – Tim Pembinaan Teknis (Bintek) PAM Wisata dari Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri melaksanakan kunjungan kerja ke Objek Wisata Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka meningkatkan standar keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Kamis (17/7/25) 


Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kombes Pol Noerwiyanto, S.I.K. ini menyoroti berbagai aspek krusial dalam pengelolaan destinasi wisata bertaraf internasional tersebut.


Rombongan Bintek yang turut didampingi oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Dirpamobvit Polda NTT Kombes Pol Nanang Putu, Auditor Madya Sispamobvitnas Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata S.I.K., M.H., Kompol Shandy Mardiansyah, S.E., S.I.K., Kompol Angga M., S.I.K., S.H., M.H., AKP Jondry, Kasat Pamobvit Polres Manggarai Barat, serta Pembina Fitriana Nurhayati, S.E., tiba di Pulau Komodo dengan tujuan utama untuk melakukan peninjauan langsung dan diskusi dengan pihak pengelola serta melakukan Risk Assessment destinasi wisata.


Kehadiran tim ini disambut oleh Aipda Anhar selaku Babinkamtibmas Desa Komodo dan Iksan selaku tour guide perwakilan dari pengelola objek wisata.


Pulau Komodo, yang terkenal dengan satwa endemiknya, Komodo, setiap harinya menarik antara 300 hingga 1.000 pengunjung. Dengan luas wilayah konservasi mencapai kurang lebih 33.000 hektar, pengelolaan kawasan ini tentu memiliki tantangan tersendiri.


Di dalam kawasan konservasi ini, terdapat satu desa dengan 550 Kepala Keluarga (KK) yang hidup berdampingan dengan Komodo.


Operasional objek wisata berlangsung dari pukul 07.00 Wita hingga 17.00 Wita, didukung oleh sekitar 90 orang tour guide yang bertugas membimbing dan mengamankan para wisatawan.


Dalam sesi diskusi, Kombes Pol Noerwiyanto, S.I.K., selaku Ketua Tim Bintek, menyampaikan beberapa poin penting dan pertanyaan strategis kepada pihak pengelola.


Beliau menanyakan bagaimana hubungan antara masyarakat desa di dalam kawasan pulau Komodo dengan keberadaan satwa Komodo. Hal ini krusial untuk memahami dinamika sosial dan potensi konflik yang mungkin timbul.


Pertanyaan mengenai apakah pernah terjadi kondisi bahaya, seperti wisatawan diserang Komodo, menjadi fokus utama untuk mengevaluasi tingkat keamanan dan prosedur penanganan darurat.


"Identifikasi kerawanan umum yang sering terjadi di kawasan Pulau Komodo menjadi poin penting agar dapat dirumuskan langkah-langkah mitigasi yang efektif," ujar beliau.


Kombes Pol Noerwiyanto menekankan pentingnya menempatkan klinik kesehatan dan tenaga medis di area objek wisata untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi insiden.


Rekomendasi untuk membangun dan merapikan fasilitas pendukung seperti toilet, tempat penjualan oleh-oleh, dan penjualan makanan juga disampaikan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung secara keseluruhan.


Menanggapi poin-poin yang disampaikan oleh Tim Bintek, Iksan selaku tour guide dan perwakilan pengelola, memberikan penjelasan komprehensif.


Iksan menjelaskan bahwa masyarakat desa sudah terbiasa hidup berdampingan dengan Komodo. Ia juga menegaskan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian Komodo, yang dibuktikan dengan dihentikannya kebiasaan berburu rusa karena dampak negatifnya terhadap ekosistem.


Mengenai insiden penyerangan, Iksan membenarkan bahwa kejadian penyerangan memang pernah terjadi dan cukup berbahaya, namun frekuensinya sangat jarang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa risiko terhadap wisatawan relatif rendah jika mengikuti prosedur yang ada.


"Kerawanan utama yang sering terjadi adalah adanya pengunjung yang tidak mau didampingi oleh tour guide dan nekat masuk ke lokasi hutan yang dilarang. Hal ini tentu meningkatkan risiko keselamatan mereka," ujar Iksan.


Terkait masukan mengenai klinik kesehatan, perbaikan toilet, dan fasilitas lainnya, Iksan menyatakan bahwa hal tersebut akan segera disampaikan kepada pihak pengelola untuk ditindaklanjuti.


Kunjungan Bimbingan Teknis ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif dalam meningkatkan koordinasi antara pihak kepolisian dan pengelola objek wisata. Sinergi ini krusial untuk memastikan bahwa Pulau Komodo tidak hanya menjadi destinasi yang memukau, tetapi juga aman dan nyaman bagi setiap wisatawan yang berkunjung. 


Reporter: Ifn