-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Mobil Siaga Desa Cibugel Diduga Raib! Warga Geram, Jenazah Terpaksa Diangkut Ambulans Desa Tetangga

Sabtu, 27 September 2025 | 12.33 WIB Last Updated 2025-09-27T05:34:59Z


Tangerang, – Warga Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, dibuat geram sekaligus kecewa. Mobil siaga desa yang seharusnya menjadi fasilitas vital bagi masyarakat, justru diduga raib tak jelas keberadaannya. Akibatnya, saat almarhumah Neneng Maryati, warga Kampung Cibuluh, meninggal dunia pada Sabtu (27/09/2025), warga terpaksa meminjam ambulans dari Desa Selapajang untuk menjemput dan mengantarkan jenazah.


Peristiwa ini sontak memicu amarah warga. Mereka menilai Pemerintah Desa Cibugel gagal total dalam memberikan pelayanan dasar. Di tengah kucuran dana desa yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya, ketiadaan mobil siaga atau ambulans desa menjadi ironi yang sulit diterima.


Salah satu warga berinisial HW, yang enggan disebutkan namanya, dengan tegas melontarkan kritik.


“Setiap desa kan seharusnya punya mobil siaga untuk warganya. Kalau sampai hilang atau tidak bisa dipakai, ke mana mobil itu sebenarnya? Dana desa besar, tapi giliran ada warga meninggal justru harus pinjam ke desa tetangga. Ini benar-benar memalukan,” ucapnya dengan nada geram.



Ketua Umum LSM BCW juga ikut menyoroti persoalan ini.


“Mobil siaga desa Cibugel harusnya ada dan bisa digunakan warga. Kalau sekarang raib dan tidak jelas keberadaannya, pemerintah desa wajib memberi penjelasan. Jangan sampai ada dugaan bahwa anggaran pengadaan mobil tersebut diselewengkan. Kami dari BCW akan terus mengawal kasus ini,” tegasnya.


Seorang ahli hukum tata negara menambahkan, absennya fasilitas yang seharusnya diadakan dari anggaran desa bisa dikategorikan sebagai maladministrasi, bahkan bisa mengarah pada tindak pidana korupsi bila terbukti ada penyimpangan anggaran.


“Pemerintah desa wajib mempertanggungjawabkan setiap rupiah dari dana desa. Jika ada pos anggaran mobil siaga, maka harus jelas keberadaan dan fungsinya. Kalau tidak ada, maka patut dicurigai adanya dugaan pelanggaran hukum,” jelasnya.


Analisis Kerugian Publik


Ketidakadaan mobil siaga membuat warga harus mencari alternatif lain. Jika menggunakan jasa ambulans swasta, biaya yang harus ditanggung warga bisa mencapai Rp500.000 – Rp1.000.000 sekali jalan, tergantung jarak dan rumah sakit tujuan. Bandingkan jika mobil siaga desa tersedia, biaya operasional seharusnya ditanggung desa sehingga warga tidak terbebani.


Kebutuhan dengan mobil siaga desa dan tanpa mobil siaga yaitu, biaya jemput jenazah Gratis / ditanggung desa Rp500 ribu – Rp1 juta (ambulans swasta), akses darurat warga sakit cepat dan langsung tersedia tertunda, harus cari kendaraan pribadi / sewa. Beban keluarga ringanBerat, menambah penderitaan di saat duka.


Absennya fasilitas tersebut jelas merugikan masyarakat, baik secara materi maupun emosional. Kini, warga mendesak Kepala Desa Cibugel untuk memberi penjelasan terbuka: di mana mobil siaga desa sebenarnya, dan mengapa tidak bisa digunakan untuk kepentingan warganya sendiri? Jika tidak ada kejelasan, masyarakat bersama LSM berkomitmen untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.



red---( stwn )