Lampung Selatan, – Batu Alif Paragliding resmi menjadi destinasi wisata dan olahraga dirgantara baru di Provinsi Lampung. Peresmian site paralayang ini dilakukan oleh Letkol Pnb Octavianus Olga Satya Nugraha SM pada acara peluncuran yang berlangsung meriah di Dusun Kayu Tabu, Bakauheni, Minggu (30/08/2025).
Sejarah singkat Batu Alif Paragliding merupakan inisiatif dari Gatot Suryono, seorang pilot paralayang bersertifikat (PG 3158) sekaligus Ketua Pengprov Paralayang Lampung. Melihat potensi alam di kawasan perbukitan gerbang Pulau Sumatera, ia menggagas pembukaan site ini bersama komunitas Paralayang Lampung Club (PLC), keluarga besar Arahman Mtholib dan Hj. Saibah, serta masyarakat Dusun Kayu Tabu.
Pembukaan lahan dan penataan area take-off dimulai pada awal Oktober 2024. Tonggak sejarah terjadi pada 3 November 2024, saat Gatot Suryono berhasil melakukan penerbangan perdana menggunakan parasut Davinci Rhythm 2, menandai kelahiran Batu Alif Paragliding sebagai destinasi paralayang pertama di Provinsi Lampung.
Potensi Wisata dan Dirgantara ini sejak penerbangan perdana tersebut, Batu Alif Paragliding terus menarik minat pilot-pilot lokal maupun nasional. Pemandangan spektakuler seperti Gunung Anak Krakatau, Tanjung Tua, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, dan Gunung Rajabasa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan pecinta olahraga paralayang.
Acara launching ini turut dihadiri berbagai pejabat dan tokoh penting, antara lain, Gubernur Lampung diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Achmad Satfullat, S.H., M.H, Kapolda Lampung, diwakili oleh AKBP Darusoki, Kabinda, diwakili oleh Kolonel Yo Yon Subiono (Kabagops Binda), Danrem 043/Gatam, diwakili oleh Kapten Las Rardi & Kapten Inf Darwin Lubis, Brigif 4 Marinir BS, diwakili oleh Letkol Mar M. Kristian, Danlanal Lampung, diwakili oleh Danposal Kalianda, Letda Laut Rizky Muda, Bupati Lampung Selatan, diwakili oleh Kadis Pariwisata, Kurnia Oktaviani, S.Sos., M.M., Kadispora Lampung, diwakili oleh Sekretaris Dispora, Budi Marta Utama, S.E., Ketua KONI Lampung, diwakili oleh Waketum II, Riagus Ria, S.E., M.M., Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansyah, S.Sos., Camat Bakauheni, Furkonuddin, Kades Bakauheni, Sukirno, Kades Kelawi, Bahtiar Ibrahim, Kadus Kayu Tabu, Arta, Tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Antusiasme tinggi dari masyarakat dan komunitas mengungkapkan oleh Ketua Panitia Pelaksana Krakatau Festival Paralayang, Muhamad Qomarodin, S.T., Bahwa sudah ada sepuluh orang yang mendaftar untuk terbang tandem. Ia berharap, jumlah ini akan terus meningkat dan mendorong pertumbuhan paralayang di Lampung, terutama bagi mereka yang sudah memiliki lisensi tandem mandiri.
“Batu Alif ini sangat potensial. Banyak pengunjung datang dari luar Lampung. Harapannya, paralayang bisa berdampak langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Penghargaan & Lomba Kostum, sebagai bagian dari festival, juga diadakan lomba kreativitas dan penghargaan bagi peserta. Berikut pemenang beberapa kategori:
Kategori Penampilan/Kostum Terbaik:
- Juara 1: Dayeng – Kostum Khas Lampung (pilot Jakarta)
- Juara 2: Haris – Kostum Superman (Pilot Lampung)
- Juara 3: Haryono – Kostum Adat Bali (pilot Bandung)
Kategori Favorit:
- Juara 1: Ica (pilot lampung)
- Juara 2: Rahma (pilot lampung)
Kategori Selfie di Udara:
- Juara 1: Jhon (pilot palembang)
- Juara 2: Mulyana (pilot subang)
- Juara 3: Dede Nandang (pilot subang)
Harapan ke Depan, Festival ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan dan mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi masyarakat di Dusun Kayu Tabu dan sekitarnya. Dengan semakin banyaknya pengunjung dan aktivitas paralayang, Batu Alif Paragliding diharapkan menjadi ikon wisata dirgantara Lampung.
Reporter : (Liana )