Tangerang, -- Jumat malam Sabtu, 19 September 2025 — Malam itu, selepas azan Magrib, halaman Masjid Jami Al Karim Desa Cibugel RT 04/04 mulai dipenuhi jamaah. Udara terasa sejuk, namun kehangatan ukhuwah membuncah ketika lantunan shalawat bergema, mengiringi langkah-langkah kaki menuju rumah Allah.
Tepat pukul 19.00 WIB, acara Tabligh Akbar, Zikir Bersama, dan Haul Syekh Karim dimulai. Masjid Jami Al Karim tampak bercahaya, bukan hanya oleh lampu-lampu yang menyala, tetapi oleh wajah-wajah jamaah yang penuh harap akan rahmat Allah SWT.
Acara yang digagas oleh DKM Masjid Jami Al Karim bersama Ikatan Remaja Masjid (IKRAMA) ini dipimpin oleh ketua panitia M. Suherly (Dongki). Dan H. Jalal, Juga para pemuda Cibugel Mereka dengan penuh semangat menggerakkan masyarakat untuk hadir meramaikan peringatan Maulid Nabi.
Hadir sebagai penceramah utama, KH Jamaludin dari Pandeglang, Banten, yang dengan tutur lembut namun sarat makna mengajak jamaah meneladani akhlak Rasulullah SAW. Suasana makin syahdu ketika KH Darwin Hasibuan, qori internasional asal Medan, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Suaranya yang merdu dan penuh penghayatan membuat banyak jamaah terhanyut dalam linangan air mata, seakan ayat-ayat Allah hadir menyapa hati yang rindu akan petunjuk-Nya.
Peringatan Maulid Nabi ini juga dirangkai dengan haul Syekh Karim, ulama yang telah berjasa besar dalam syiar Islam di wilayah Cibugel. Doa-doa dipanjatkan mengenang perjuangan beliau, sekaligus menjadi pengingat generasi penerus agar tidak melupakan jasa para alim ulama.
“Semoga dengan zikir dan doa ini kita semakin dekat dengan Allah SWT serta semakin mencintai Rasulullah SAW. Mari kita jaga warisan keilmuan dan perjuangan ulama,” pesan KH Jamaludin dalam tausiahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan lantunan shalawat yang menggema hingga langit Cibugel. Sebagai wujud kepedulian, panitia juga membagikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa — menghadirkan makna nyata dari cinta Rasul yang tidak hanya berhenti pada lisan, tetapi juga diwujudkan dalam amal sosial.
Malam itu, Cibugel tidak sekadar merayakan Maulid. Ia menjadi saksi bagaimana cinta kepada Nabi Muhammad SAW terus hidup dalam zikir, doa, dan kepedulian sesama.
Semoga cahaya maulid yang berpendar di Masjid Jami Al Karim tidak hanya menerangi malam, tetapi juga hati setiap hamba. Semoga zikir yang terucap menjadi penghapus dosa, doa yang dipanjatkan menjadi jalan turunnya rahmat, dan shalawat yang menggema menjadi saksi cinta kita kepada Rasulullah SAW hingga yaumil akhir.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56).
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali lipat” (HR. Muslim).
Dengan penuh harap, jamaah menutup peringatan Maulid dengan doa agar umat semakin istiqamah meneladani akhlak Nabi, menjaga warisan ulama, dan menebarkan rahmat sebagaimana sabda beliau: “Sesungguhnya aku diutus tidak lain kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad).
Semoga setiap langkah pulang dari masjid malam itu menjadi langkah menuju ridha Allah, setiap shalawat yang terucap menjadi penolong di hari akhir, dan setiap doa yang terpanjat menjadi cahaya penuntun di jalan kehidupan.
Reporter: Acong fmc