-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

1,6 Milyar Revitalisasi Pembangunan Gedung SMK Negeri 11 Jayanti, Minim Pengawasan dan APD

Kamis, 04 September 2025 | 20.52 WIB Last Updated 2025-09-04T13:54:46Z


Tangerang, -- Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.




Sebagai pelaksana kegiatan pembangunan dari Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMK Negeri 11 Jayanti diduga tidak melengkapi APD dalam Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan kurangnya pengawasan dari dinas pendidikan, Kamis, 4 September 2025.



Pembangunan Revitalisasi Gedung Sekolah baru dengan anggaran Rp.1.604.000.000 ( Satu Milyar Enam Ratus Empat Juta Rupiah) dari sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) 2025.



Minimnya pengawasan pembangunan revitalisasi sekolah di SMK Negeri 11 Jayanti oleh pihak terkait dengan anggaran fatastis ini bahkan P2SP terkesan menghindar saat ditemui.



Dilokasi pekerjaan terlihat para pekerja minim K3, apalagi gedung tingkat, tidak ada alat keselamatan yang memadai.



Wahyu seorang pekerja saat diwawancarai mengatakan, kalau saya kernek ya upah Rp. 120.000 ( Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah) sehari, untuk makan ya sendiri.




Kalau untuk K3 ada sih cuman panas saat dipakai, jelasnya.



Ditempat yang sama Andi yang mengaku sebagai pengawas untuk pekerja saat ditemui menjelaskan, kalau untuk yang kerja sebanyak 19 orang, 10 sebagai tukang dengan upah Rp. 160.000 ( Seratus Enam Puluh Ribu) sedangkan kernek Rp. 120.000 ( Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah).



Untuk K3 yang ada aja pak, yang digunakan oleh para pekerja saat ini, ungkapnya.



Kalau untuk pengawasan dari dinas terkait yaitu pemerintahan tidak ada, hanya pak uci sebagai P2SP, ya biasanya mencatat barang yang datang habis belanja, bebernya.



Kebetulan pak uci lagi rapat itu diatas, nanti setelah rapat katanya ( red - pak uci) mau nemuin, imbuh Andi.



Sekitar jam 16: 00 kurang lebih setelah rapat selesai awak media mencoba bertanya kepada beberapa guru tentang keberadaan pak uci namun tidak ada.



Namun salah seorang guru bernama Iksan pun menemui awak media dalam keterangan mengatakan, saya ditelepon oleh pak uci untuk menemui teman media.



Saat disingung keterlibatan nya dalam proyek penambahan gedung di SMK Negeri 11 Jayanti menjelaskan, kalau untuk Alat Penjaga Diri ( APD ) untuk K3 adanya seperti Sepatu bot, rompi, sarung tangan, dan helm.



Sering sih dikasih tahu pekerjaan untuk gunakan APD namun mereka bilang panas dan segala macam alasan, ungkapnya.



Kalau untuk yang mengawasi dari Provinsi Banten yaitu pak Okta, dan sudah ada beberapa kali kesini, dokumen berfoto bersama ada sih, tuturnya.




Jika tentang pembelian barang kebutuhan untuk pembangunan kita biasanya beli secara online/ E-katalog cari yang murah saja, ungkapnya.



Penulis: Redaksi