-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Kasus Dugaan Penipuan di Dramaga, Korban Soroti Lambannya Penanganan Polres Bogor

Sabtu, 28 Juni 2025 | 20.04 WIB Last Updated 2025-06-28T13:16:44Z

 

Bogor, — Penanganan kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkan oleh korban, Saldi Zulfa, yang merasa tertipu terhadap dua orang yang dikenalnya,Rudi hartono dan Yoga, menuai sorotan publik. Kasus ini bermula pada Sabtu, 14 Desember 2024, sekitar pukul 13.37 WIB di Perumahan Dramaga Pratama Blok B01 No. 10, RT 002/005, Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.


Hingga saat ini, meskipun laporan telah diterima oleh Polres Bogor dengan nomor bukti laporan STTLP/ B/2312/XII /2024 /SPKT /RES BGR /POLDA JBR, perkembangan kasus ini belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari pihak korban, yang merasa dirugikan atas peristiwa tersebut.


Menurut Saldi Zulfa, kejadian bermula dari perkenalan melalui media sosial Facebook dengan seorang pria bernama Rudi Hartono. Dalam percakapan di Facebook, Rudi menawarkan sebuah mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2022 seharga Rp455 juta. Setelah bertukar nomor telepon, Saldi diminta untuk datang ke rumah Nurhasanah, yang dikenal sebagai Noey, yang tinggal di Perumahan Dramaga Pratama.


Setibanya di lokasi, Saldi bertemu dengan

 seorang pria bernama Yoga dan disana juga terdapat seorang wanita yang bernama Nurhasanah Mereka menunjukkan kendaraan yang dimaksud beserta dokumen-dokumen resmi seperti STNK dan BPKB. Setelah merasa yakin untuk membeli mobil tersebut,saudara saldi zulfa diarahkan oleh saudara  Yoga  Suntuk melakukan pembayaran melalui transfer ke dua rekening berbeda, yakni rekening atas nama Rudi Hartono dan Noerhayati.


Saldi kemudian mentransfer sejumlah uang sebesar Rp250 juta ke rekening Rudi Hartono dan Rp100 juta ke rekening Noerhayati sesuai instruksi dari Yoga. Namun, setelah uang tersebut diterima, kendaraan yang dijanjikan tidak kunjung diserahkan.


Merasa dirugikan, Saldi pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bogor. Namun, meski sudah lebih dari enam bulan sejak laporan diterima, pelaku belum juga ditangkap. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan dari pihak korban yang meminta pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti kasus ini dengan serius.


"Kami sudah melaporkan kasus ini ke Polres Bogor, tetapi hingga saat ini belum ada pelaku yang diamankan. Kami mendesak pihak kepolisian untuk serius dan segera menangkap para pelaku," tegas Saldi Zulfa.


Saldi Zulfa berharap kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, serta Kadiv Propam Mabes Polri dan Kabid Propam Polda Jabar untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja jajaran Reskrim Polres Bogor dalam menangani kasus ini.


"Kami berharap pihak yang berwenang dapat memberikan perhatian lebih dan memastikan bahwa kasus ini tidak terabaikan. Kami ingin keadilan ditegakkan," lanjut Saldi.


Ketika dikonfirmasi, Penyidik Polres Bogor, Riski Kurniawan, belum memberikan jawaban yang memadai terkait perkembangan terbaru dari kasus ini. Warga dan publik menanti kejelasan lebih lanjut mengenai tindak lanjut kasus yang sudah dilaporkan lebih dari enam bulan yang lalu.


Kasus ini menambah panjang daftar sorotan terhadap kinerja Polres Bogor dalam menangani kasus-kasus penipuan dan penggelapan yang sering kali memakan waktu lama tanpa solusi jelas. Apakah kasus ini akan segera menemui titik terang atau justru semakin terabaikan? Publik menunggu jawabannya.


Reporter: Ifn