SERANG, – Di tengah mentari pagi yang menyinari Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, tampak sekelompok prajurit TNI tengah sibuk meratakan pondasi rumah. Suara palu berpadu dengan tawa anak-anak yang menyaksikan dari kejauhan. Di sudut desa ini, impian akan hunian layak akhirnya menjadi nyata berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Tahun 2025.
Delapan rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi sasaran utama rehabilitasi oleh Kodim 0602/Serang, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Serang. Bagi warga yang selama ini tinggal dalam kondisi serba terbatas, program ini bukan hanya soal dinding dan atap baru, melainkan awal dari hidup yang lebih bermartabat.
“Saya bersyukur sekali. Rumah saya dulu bocor di sana-sini, lantai masih tanah. Sekarang sudah dibangun, saya bisa tidur tanpa takut kehujanan,” ucap Maesaroh, warga penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca.
Program rehabilitasi RTLH ini menjadi bagian penting dari misi TMMD untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Tak hanya membangun infrastruktur, TMMD hadir dengan semangat gotong royong dan solidaritas.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0602/Serang, Mayor Czi Dandi Irwansyah, yang juga menjabat sebagai Koordinator Lapangan TMMD Ke-124, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah.
“Salah satu sasaran fisik kami adalah membangun kembali rumah-rumah warga yang tidak layak huni, agar mereka bisa tinggal lebih nyaman dan sehat,” ujarnya saat ditemui di lokasi pembangunan.
Menurut Mayor Dandi, proses rehabilitasi dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari pembongkaran bangunan lama hingga tahap akhir pembangunan. Semua pekerjaan dilaksanakan bersama warga dengan semangat gotong royong.
“Dengan keterlibatan langsung masyarakat, kami ingin hasilnya benar-benar dirasakan dan dimiliki bersama. Ini bukan sekadar pembangunan, tapi juga proses membangun kebersamaan,” tambahnya.
Selain rehabilitasi RTLH, program TMMD Ke-124 mencakup pembukaan jalan sepanjang 541,3 meter, pembangunan jembatan, dua gorong-gorong, perbaikan dua ruas jalan penghubung, pembangunan TPT di dua titik, satu unit MCK, lima sumur bor, dan renovasi satu musala. Seluruh kegiatan ini menjadi tulang punggung perubahan di desa.
Namun TMMD tak berhenti di proyek fisik. Program ini juga menyentuh sisi sosial melalui penyuluhan bela negara, pendidikan, kesehatan, pertanian, pemberdayaan perempuan, hingga pencegahan stunting. Semua dilakukan dalam rangka membangun masyarakat yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran TNI di desa bukan hanya untuk membangun jalan atau rumah, tapi juga membangun manusia dan harapan,” kata Mayor Dandi.
Selama 30 hari pelaksanaan, prajurit TNI tinggal di rumah warga, menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka makan bersama, bekerja bersama, bahkan ikut serta dalam kegiatan desa.
“Dulu saya kira tentara cuma tugas jaga negara, ternyata mereka juga ahli bangun rumah,” kata Awaludin (45), sambil tertawa kecil saat melihat para prajurit mengecat dinding rumah tetangganya.
Program TMMD Ke-124 membuktikan bahwa pembangunan desa bukan tugas satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
“Dengan kebersamaan, tidak ada yang mustahil. Kami di Kodim 0602/Serang akan terus mendukung pembangunan desa, agar kesejahteraan bisa dirasakan sampai ke pelosok,” tegas Mayor Dandi.
Di balik bata dan semen yang disusun, terselip harapan baru bagi warga. Rumah-rumah yang dulunya reyot kini berdiri kokoh. Lebih dari itu, TMMD telah membangun sesuatu yang lebih besar: kepercayaan, persatuan, dan masa depan.
Penulis: Bobheri