-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Pasca Diinisiasi SMSI Soal Revitalisasi Sungai Gus Ipul, 7 Kementerian Intervensi Program di Taman Firdaus Desa Talaga Mancak

Selasa, 20 Mei 2025 | 16.58 WIB Last Updated 2025-05-20T09:58:59Z


Serang, — Sebanyak tujuh kementerian turun tangan melaksanakan program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial di kawasan Taman Firdaus, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (20/5).


Program ini merupakan kelanjutan dari inisiasi revitalisasi Sungai Gus Ipul yang sebelumnya digagas oleh Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus, yang juga dikenal sebagai tokoh pers Banten.


Pemerintah menjadikan kawasan Taman Firdaus yang didalamya terdapat  Sungai Gus Ipul sebagai lokasi percontohan lintas kementerian dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.


Tujuh kementerian yang terlibat antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Koperasi, Kementerian UMKM, Kementerian Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.


Salah satu program yang dijalankan adalah penyaluran alat bantu bagi penyandang disabilitas seperti tangan palsu dan tongkat. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan pemberdayaan untuk pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif.


“Kita punya keinginan yang sama. Tugas utama kami adalah mengentaskan kemiskinan. Karena itu, tujuh kementerian ini harus bergerak bersama dan solid,” ujar Deputi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Haris.


Menurut Haris, Desa Talaga dipilih karena termasuk wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi namun memiliki potensi lokal yang belum tergarap. Program ini juga mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 tentang penggunaan data BPS untuk penanganan kemiskinan.


Ia menyebut ada empat prioritas utama dalam program ini: menyasar desa miskin yang belum berkembang, menjangkau wilayah sulit diakses, mendorong UMKM dan ekonomi kreatif, serta membangun Sekolah Rakyat sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.


“Desa Talaga menjadi salah satu lokus awal sebagai model percontohan program lintas kementerian,” katanya.


Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menyatakan Desa Talaga telah ditetapkan sebagai desa dampingan karena memiliki urgensi penanganan kemiskinan sekaligus potensi ekonomi yang besar.


“Selain tingkat kemiskinan tinggi, ternyata ada potensi yang bisa dikembangkan sehingga menjadi penggerak ekonomi warga desa,” ujarnya.


Mira menambahkan, pelaksanaan program membutuhkan kolaborasi lintas kementerian dan dukungan dari pemerintah desa. “Sinergi dan komitmen jadi kunci keberhasilan. Kami berharap Desa Talaga bisa menjadi desa yang sejahtera dan mandiri,” tambahnya.


Dalam kegiatan tersebut, juga digelar dialog antara perwakilan kementerian dan warga di kawasan Taman Firdaus. Dialog ini bertujuan menyerap aspirasi serta kebutuhan langsung dari masyarakat.


Pemerintah berharap pendekatan kolaboratif ini dapat mempercepat kebangkitan desa tertinggal seperti Talaga dan mendorong pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.


Reporter: Distributor Rilis